Kisah inspiratif kembali meramaikan dunia maya.
Kali ini kisah tersebut datang dari seorang siswa SMA di provinsi Hubei, Cina.
Sebut saja dia MA.
MA berasal dari keluarga miskin.
Jalan Terbungkuk-bungkuk, Begini Perjuangan Kakek 81 Tahun, Pedagang Asinan dari Zaman Soekarno
Kisah hidupnya seketika viral setelah banyak media mengangkat ceritanya.
Bagaimana tidak, remaja 19 tahun yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini sukses menginspirasi banyak orang.
Semua kisah MA berawal dari sini...
Melansir dari World of Buzz, keluarga MA saat itu memang sedang dalam kondisi terpuruk.
Bahkan sangat terpuruk, lantaran adik MA yang masih berusia tiga tahun divonis menderita leukemia.
Sang adik adalah satu-satunya alasan bagi MA untuk berjuang keras agar bisa menjadi dokter.
Artis Asal Korea ini Bikin Geger! Umurnya Dikira 30 Tahun, Ternyata . . . . .
Adik Ma yang menderita Leukemia
Adik MA yang menderita Leukemia (Ifeng/World of Buzz)
MA bertekad, suatu hari, dia akan menyembuhkan penyakit yang diderita adiknya dan pasien leukemia lainnya.
"Saya harus masuk sekolah kedokteran, baru setelah itu saya memiliki kesempatan untuk menyembuhkan adik laki-laki saya," katanya.
Ia pun belajar keras untuk mempersiapkan ujian akhir tingkat SMA.
Namun, perjuangan MA tak sampai di situ saja.
Setelah melewati hari-hari menegangkan selama ujian, ia pergi ke lokasi konstruksi.
Di tempat itu, MA bekerja sebagai pekerja konstruksi alias tukang bangunan.
Bukan tenaganya saja yang dicurahkan, MA juga mempertaruhkan keselamatannya karena banyak benda berat di lokasi tersebut.
Kendati demikian, ia mengaku bersedia melakukan apapun untuk mengumpulkan uang demi pengobatan sang adik.
Dalam beberapa kegiatan MA yang berhasil diabadikan, terlihat dia melakukan pekerjaan-pekerjaan berat yang biasa dilakukan orang dewasa.
Ia membawa batu bata, mendorong gerobak pasir, dan melakukan apa saja di tempat itu demi mendapat 100 Yuan per hari atau setara dengan Rp 196 ribu.
Lantas bagaimana dengan kedua orangtua MA?
Tentu mereka tidak hanya diam.
Kedua orangtua MA juga bekerja, sementara neneknya yang sudah berusia 80 tahun tinggal di rumah untuk merawat sang adik.
Kisah MA yang memilukan ini langsung diterbitkan oleh media lokal dan viral di jagat maya.
Cerita MA telah dibaca sebanyak 3,1 juta kali.
Sejak saat itu pula, sumbangan untuk keluarga MA mulai mengalir.
Dalam waktu 24 jam, dana tersebut telah terkumpul sebesar 600 ribu Yuan atau setara dengan Rp 1,1 milyar.
Para donatur pun berharap, adik MA bisa segera menjalani tranplantasi sumsum tulang belakang.
Ketika diberitahu mengenai sumbangan ini, MA yang saat itu masih berada di lokasi konstruksi menangis sejadi-jadinya.
Tentu ia tidak menyangka adiknya bisa menjalani perawatan medis.
Keringat dari jeripayah yang dia lakukan selama ini seperti terbayar lunas.
Semoga cita-citanya menjadi dokter terkabul ya, MA! (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...